Aung San Suu Kyi Dirikan LND

VIVAnews - Hari ini, 20 tahun lalu, Aung San Suu Kyi, tokoh demokrasi perempuan asal Myanmar, mendeklarasikan berdirinya Liga Nasional Demokrasi (LND). Hanya dua tahun berselang, pada pemilu parlemen 1990, LND berhasil memenangkan 392 dari 492 kursi parlemen. Suu Kyi, yang menjabat sekretaris jenderal LND, hanya menunggu waktu untuk diangkat menjadi perdana menteri.

Sayangnya, kemenangan LND tidak disenangi junta militer yang memerintah Myanmar. Tidak lama setelah pemilu, tokoh-tokoh LND ditangkapi dan partainya dilarang beraktivitas. Suu Kyi sendiri dikenai tahanan rumah pada 20 Juli 1989 setelah menolak mengasingkan diri ke luar negeri.

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons

Pada tahun 2001, pemerintah Myanmar sempat mengizinkan LND membuka kembali kantornya di seluruh negeri. Namun kebijakan ini ditarik tiga tahun kemudian, dan kantor-kantor LND kembali ditutup atau dibatasi. Sementara Suu Kyi sendiri terus hidup dalam tahanan rumah, hingga sekarang.

Suu Kyi, pemimpin utama LND, adalah puteri Jenderal Aung San, tokoh Myanmar yang turut menegosiasikan kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Ibunya. Khin Kyi, aktif di politik dan pernah diangkat menjadi duta besar Myanmar di India. Suu Kyi melalui pendidikan menengah dan tingginya di India dan Inggris.

Pada tahun 1988, Suu Kyi kembali ke Myanmar hampir bersamaan dengan turunnya Jenderal Ne Win. Peralihan kekuasaan di Myanmar mendorong timbulnya berbagai demonstrasi menuntut demokratisasi. Kesempatan ini dimanfaatkan Suu Kyi dengan mendirikan LND.

Berkat perjuangannya membela demokrasi tanpa kekerasan, Suu Kyi telah diganjar berbagai penghargaan. Pada tahun 1990, Suu Kyi memperoleh Rafto Prize dan Sakharov Prize for Freedom of Thought. Setahun kemudian, giliran hadiah Nobel Perdamaian digenggam Suu Kyi. Terakhir, pada tahun 1992, pemerintah India menganugerahinya hadiah perdamaian Jawaharhal Nehru.  

2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan dan Hancur, 10 Prajurit Tewas
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Irak

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah menghadapi dua serangan roket dan ledakan drone dalam waktu kurang dari 24 jam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024