Kinerja Semen Gresik Melampaui Industrinya

VIVAnews - Selama Oktober 2008, pertumbuhan kinerja PT Semen Gresik Tbk (SMGR) melebihi industrinya. Hal itu terjadi karena utilisasi sudah mencapai tingkat optimal. Saat ini, perseroan terus meningkatkan kapasitas produksi melalui proyek debottlenecking untuk mendukung pertumbuhannya.

Itu dilakukan sebelum pabrik baru beroperasi dalam tiga hingga empat tahun mendatang. "Kami melihat, Semen Gresik memiliki prospek kinerja yang bagus dengan valuasi yang menarik," tulis riset PT BNI Securities edisi Jumat, 21 November 2008.

Hingga akhir 2008, perseroan diperkirakan dapat membukukan pendapatan Rp 12 triliun dengan laba bersih Rp 2,4 triliun. Target harga saham Semen Gresik Rp 6.300 dengan menggunakan metode arus kas terdiskon (discounted cash flow/DCF), dengan biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital/WACC) sebesar 13,73 persen.

Riset itu menyebutkan, pada periode sepuluh bulan pertama 2008, Semen Gresik mencatat kenaikan volume penjualan domestik 11,5 persen year on year (yoy) menjadi 13,7 juta ton. Peningkatan tertinggi dicatat Semen Gresik sebagai induk usaha sebesar 15,1 persen yoy menjadi 6,9 juta ton.

Sebagai perbandingan, volume penjualan semen domestik Indonesia mencatat kenaikan 14,4 persen yoy menjadi 31,7 juta ton. Peningkatan volume penjualan industri tidak berbeda jauh dengan kenaikan Semen Gresik. Bahkan, khusus untuk Oktober 2008, perseroan mencatat kenaikan volume penjualan domestik
26,6 persen yoy menjadi 1,38 juta ton.

Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan industri semen yang mencatat kenaikan Oktober 2008 sebesar 24,3 persen yoy menjadi 3,1 juta ton. Namun, penjualan ekspor Semen Gresik dan industri semen, keduanya turun.

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

Hal ini karena industri semen Indonesia lebih memprioritaskan penjualan di dalam negeri yang dinilai lebih menguntungkan. Semen Gresik mencatat penurunan penjualan ekspor sebesar 46,3 persen yoy menjadi 0,87 juta ton.

Semen Gresik sebagai induk usaha sama sekali tidak melakukan penjualan ekspor dibandingkan 94.115 ton pada periode sama 2007. Sementara itu, penjualan ekspor industri semen turun 36,7 persen yoy menjadi 4,2 juta ton.

Secara keseluruhan, dengan menggabungkan penjualan domestik dan ekspor, Semen Gresik mencatat kenaikan 4,7 persen yoy menjadi 14,62 juta ton. Jika perhitungan yang sama diterapkan untuk industri, penjualan naik sebesar 4,5 persen yoy menjadi 35,9 juta ton.

Teknikal Sideways
Secara teknikal, Semen Gresik membentuk pola mendatar (sideways) antara Rp 2.950-3.400. Dengan membentuk doji pada support, ada potensi kenaikan pada resistance Rp 3.175-3.300 hingga Rp 3,400. Bahkan, jika mampu melampaui resistance Rp 3.400,  pergerakan mendatar akan melanjutkan tren kenaikan sejak Oktober 2008.

Potensi teoritis kenaikan ke level Rp 4.200 dengan resistance minor Rp 3.600. "Namun, jika melemah di bawah Rp 2.950, tren menjadi turun ke arah Rp 2.600-2.300," tulis riset teknikal BNI Securities.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Pada transaksi Jumat, 21 November 2008, harga saham Semen Gresik menguat Rp 75 ke level Rp 3.125.

Divisi Humas Polri menggelar buka puasa bersama wartawan

Buka Puasa Bersama Wartawan, Irjen Sandi Bicara Pentingnya Peran Media Kawal Agenda Nasional

Divisi Humas Polri bersama wartawan menggelar acara buka puasa bersama di kantor Divisi Humas Polri pada hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024