Pemerintah Targetkan Transmigran Naik 100 %

VIVAnews - Pemerintah menargetkan adanya peningkatan jumlah transmigran melalui program Transmigran Swakarsa Mandiri (TSM) dalam lima tahun ini. Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) Depnakertrans Djoko Sidik Pramono mengaku optimistis peningkatan akan mencapai 100 persen menjadi 10 ribu kepala keluarga (KK) dari jumlah transmigran yang hanya 5 ribu KK setiap tahunnya.

"Diharapkan pada 2010, akan ada beberapa lokasi kota terpadu mandiri (KTM) yang seluruh pembangunannya sudah selesai dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," kata Djoko seusai memimpin upacara di Makam Pioner Pembangunan di Desa Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 8 Desember 2009. Upacara ini dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Bakti Transmigrasi (HBT) 2009.

Dengan rampungnya pembangunan kawasan transmigrasi, dia menambahkan, maka akan mampu menarik minat masyarakat dan investasi secara swakarsa. “Tujuan penyelenggaraan transmigrasi kedepan bukan lagi memindahkan orang seperti transmigrasi umum atau TSB (transmigrasi swakarsa berbantuan), tapi dengan mengarahkan Transmigran Swakarsa Mandiri (TSM), ” kata dia.

Djoko sidik mengatakan saat ini, pemerintah akan mengintensifkan pembangunan agroindustri di kawasan KTM dengan mengarahkan investasi di bidang pertanian yang terdiri dari pengembangan kelapa sawit, peternakan, tebu dan perikanan. “Jadi, lebih banyak pilihan kepada masyarakat yang ingin bertransmigrasi untuk membuka usaha baru dan kehidupan baru di lokasi transmigrasi," ujarnya.

Sampai saat ini, berdasarkan data Depnakertrans, terdapat 10 juta jiwa yang ditempatkan di lokasi transmigrasi dengan perhitungan 2,5 juta KK mengikutsertakan empat orang anggota keluarganya untuk menetap di kawasan transmigrasi dari Sabang sampai Merauke.

Kawasan KTM yang masih dalam pembangunan hingga kini tercatat sebanyak 44 lokasi dan sembilan KTM di antaranya berada di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia. Pembangunan kawasan tersebut pada 2010 di antaranya sebanyak 30 KTM tanaman pangan dan perkebunan, serta lima lokasi KTM hutan tanaman rakyat dan KTM bahari.

Sementara itu, Dirjen Pembinaan Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi (P4Trans) Depnakertrans Harry Heriawan Saleh mengatakan, dengan peningkatan jumlah transmigran, menandakan keberhasilan transmigrasi dalam menarik minat masyarakat dan investor untuk mengembangkan usahanya di lokasi transmigrasi.

Di lokasi transmigrasi, tambah Harry tidak hanya ada transmigran tapi terdapat lebih kurang 100.000 orang warga setempat yang menjadi penikmat manfaat atau yang turut bekerja di kawasan transmigrasi. “Dengan membuka lahan, membangun infrastruktrur dan membangun KTM di lokasi-lokasi transmigrasi dipastikan dapat membuka lapangan kerja, menyerap tenaga kerja dan memperluas peluang usaha kerja baru,” katanya.

Makam pioner pembangunan transmigrasi di Desa Sukra Indramayu dibangun untuk mengenang peristiwa memilukan bagi pemerintah dan masyarakat transmigrasi. Pada tanggal 11 maret 1974, rombongan transmigrasi dari Kab. Boyolali- Jawa Tengah menuju Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Rumbiya Provinsi Sumatera Selatan mengalami kecelakaan saat melalui jembatan darurat, tergeincir dan masuk Kali Sewo, Desa Sukra Indramayu.

Untuk memperingati peristiwa yang mengakibatkan 67 orang meninggal tersebut, maka dibangun sebuah monumen yang disebut “Makam Pioner Pembangunan Transmigrasi”.

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024