VIVAnews - Partai Demokrat mengatakan ancaman yang saat ini datang kepada Demokrat dan SBY tidak boleh dianggap ringan dan enteng. Untuk menghalangi ancaman tersebut, yang penting adalah melakukan tindakan preventif.
Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan hal yang tak boleh dianggap enteng adalah hal-hal yang terkait dengan pikiran politik di luar konstitusi yang akan merugikan pembangunan demokrasi ke depan. Menurutnya yang terpenting adalah bagaimana mengajak agar demokrasi berjalan pada aturan main yang sudah menjadi konsensus nasional, dan bekerja sesuai aturan.
Ketika ditanya mengenai kecurigaan SBY mengenai aksi peringatan hari antikorupsi dunia pada 9 Desember mendatang dikritik banyak pihak karena dianggap statemen yang blunder, Anas mengatakan kritikan tersebut sah saja sebagai bagian dari demokrasi. Menurutnya berpikir preventif jauh lebih baik. Jalan konstitusional lebih penting untuk menjaga demokrasi.
Dia juga mengatakan secara implisit, pemerintahan yang legitimasi saat ini baru saja dipilih rakyat. Jadi bagi yang ingin menginginkan kekuasaan belumlah pada waktunya. "Tidak pada tempatnya apalagi bagi yang ingin menjadi presiden dan wakil presiden, tunggu saja 2014,"
katanya di lokasi Rapat Pimpinan Nasional Demokrat, Jakarta Convention Center, Minggu 6 Desember 2009.
Sedangkan untuk kasus Bank Century, Anas berpandangan bahwa meski tidak terkait dengan Partai Demokrat dan SBY, namun bisa menjadi "alat" atau "sarana" untuk melakukan kegiatan politik di luar kasus tersebut. Dia juga menolak anggapan adanya kasus Bank Century bisa menjatuhkan SBY. "Enggak itu, jatuh dari mana," katanya.
Anas yakin tidak ada prang Partai Demokrat yang terlibat, karena setiap kader Demokrat harus menggunakan uang yang halal dalam pelaksanaan kampanye. Selain itu audit telah dilakukan oleh KPU dalam kampanye pemilu legislatif dan pemilihan presiden.
"Kalau datanya ada, ke mana pun harus dikejar. Kalau ke kader kami tidak ada. Seluruh data aliran data harus diselidiki jumlahnya berapa," ujarnya.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.
Video WNA perempuan asal Jerman viral di medsos bernama Laura Weyel merasa diperlakukan tidak adil oleh hukum Indonesia. Padahal nunggak sewa vila
Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
Nasional
26 Apr 2024
Thomas Trikasih Lembong, atau yang dikenal sebagai Tom Lembong, memilih tetap setia bersama Anies Baswedan. Walau, di Pilpres 2024, Anies dengan Muhaimin Iskandar, kalah.
Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang
Politik
26 Apr 2024
Partai Keadilan Sejahtera, siap menggelar karpet merah untuk Prabowo Subianto, Presiden terpilih Pilpres 2024. Itu akan dilakukan jika Prabowo hadir di halal bi halal PKS
Selengkapnya
Partner
Galaxy AI Kini Mendukung Bahasa Indonesia di Galaxy S24 Series, Begini Cara Pakainya
Gadget
11 menit lalu
Samsung resmi mengumumkan kehadiran bahasa Indonesia di fitur kecerdasan buatan Galaxy AI pada seri Galaxy S24. Cukup 3 langkah untuk mengaktifkannya.
Timnas Indonesia menembus semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan dalam drama adu penalti yang dramatis. Artikel ini uraikan jalannya pertandingan.
Dramatis! Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korea Selatan U-23 Lewat Adu Penalti: 11-10
Gorontalo
15 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 pada perempat final Piala Asia U-23. Indonesia menang lewat adu penalti dengan skor 11-10.
Kejari Pringsewu Bongkar Bapenda, Ada TPPU Dan Tersangka Lain
Lampung
sekitar 1 jam lalu
Kepala Kejaksaan Negeri Pringsewu akan membongkar adanya dugaan kebobrokan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pringsewu Lampung mulai dari tahun anggaran 2016 hingga 20
Selengkapnya
Isu Terkini