Eko Patrio: Larang Balibo Five, LSF Paranoid

VIVAnews - Film Balibo Five yang diproduksi oleh Australia, nanti malam tetap akan diputar meski sudah dicekal oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Anggota Komisi X bidang kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan dari Fraksi PAN, Eko Patrio, termasuk salah satu tokoh yang diundang untuk menghadiri pemutaran film tersebut.

Eko meminta agar LSF tidak terlalu paranoid dalam menilai Balibo Five. Ia mengemukakan rasa tidak senangnya dengan cara pemerintah yang sedikit-sedikit melakukan pencekalan apabila khawatir dengan suatu hal. "Itu merupakan bentuk keparnoan dari pemerintah kita -- menghadapi sesuatu dengan pencekalan," ujar Eko melemparkan kritik di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 3 Desember 2009.

"Ini bukan soal dibunuh oleh TNI, tapi akibat perang secara universal. Di film itu juga ada Fretilin kok, bukan cuma TNI. Jadi kan cukup obyektif," kata Eko. Oleh karena itu, ia meminta LSF agar mencabut pencekalan terhadap Balibo Five.

"Enggak penting banget LSF melakukan pencekalan. Pemutaran Balibo Five tidak akan mengakibatkan disintegrasi di republik ini. Jangan paranoid berlebihan," kata Eko.

Film 'Balibo Five' dilarang beredar di Indonesia karena dianggap bermuatan politis. Film besutan sutradara Rob Conolly, itu diangkat dari kisah terbunuhnya lima wartawan asing di Balibo, wilayah perbatasan di Timor Leste pada tahun 1975.

Lima wartawan asal Australia, Selandia Baru, dan Inggris itu adalah Greg Shackleton, Brian Peters, Malcolm Rennie, Gary Cunningham, dan Tony Steward. Kelimanya tewas saat tengah meliput masuknya tentara Indonesia ke Timor Leste, yang kala itu masih bernama Timor Timur.

Pemerintah Indonesia mengatakan, kelimanya tewas karena terjebak di medan peperangan. Namun, pengadilan koroner di negara bagian Australia, New South Wales, mengatakan, berdasarkan investigasi menunjukkan, kelima wartawan tersebut dibunuh oleh tentara Indonesia.

Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja
Presiden Iran Ebrahim Raisi

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengancam Israel dengan konsekuensi 'mengerikan'. Raisi menegaskan, jika Israel mengulangi serangan terhadap Iran, Ia bakal melakukan ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024