Century Kompleks, KPK-Kejagung Harus Bersatu

VIVAnews - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana mengakui kompleksitas kasus dana talangan (bail out) Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Untuk itu, Erry menyarankan agar Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK bekerja sama mengusut kasus bank yang kini berubah nama menjadi Bank Mutiara itu.

"Lebih baik bentuk tim gabungan yang dipimpin KPK sehingga KPK bisa melakukan supervisi," kata Erry dalam perbincangan dengan VIVAnews, Kamis 3 Desember 2009.

Pasalnya, kata dia, masalah penggelontoran uang dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini bersentuhan dengan tiga 'dunia', perbankan, pidana umum, dan korupsi. "Untuk kasus perbankan diusut polisi dan jaksa, sedangkan korupsinya KPK," kata dia.

Erry juga menilai untuk menyelesaikan pengusutan kasus dana Century dibutuhkan keahlian khusus mengingat kompleksnya masalah. "Teknis perbankan ini rumit. Untuk memisahkan mana korupsi mana masalah perbankan, harus jeli," kata dia.

Selain itu, Erry pun meminta agar penegakan hukum dalam kasus ini tidak dicampuri ranah politik yang juga bergulir pasca disetujuinya Hak Angket Kasus Century oleh Rapat Paripurna Selasa 1 Desember lalu.

Hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengindikasikan adanya sejumlah pelanggaran saat pengucuran dana 6,7 triliun saat Bank Century hampir bangkrut.

Jelang Musim Haji, Begini Kondisi Terkini Cuaca di Tanah Suci
Citroen Luncurkan Mobil 2 Kepala

Kendaraan Niaga Berkepala Dua Bukan Sesuatu yang Mustahil

Produsen otomotif asal Prancis, Citroen baru saja membocorkan ide yang tidak biasa untuk produk terbarunya, yang masuk ke dalam segmen kendaraan niaga.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024