'Balibo' Buka Konflik Indonesia-Australia

VIVAnews - Departemen Luar Negeri mendukung langkah Lembaga Sensor Film (LSF) melarang penayangan film 'Balibo' di Indonesia. Film produksi Australia itu menceritakan tewasnya lima wartawan asing di Timor Leste pada 1975.

"Bisa membuka konflik kedua negara (Indonesia dan Australia)," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Desember 2009.

Dari pengamatannya melalui sejumlah resensi, film 'Balibo' diangkat dari sebuah novel yang diciptakan dari satu sudut pandang. "Itu dari satu sisi saja, mengapa kita menciptakan satu sejarah berdasarkan satu novel," ujarnya.

Film besutan sutradara Rob Conolly, itu diangkat dari kisah terbunuhnya lima wartawan asing di Balibo, wilayah perbatasan di Timor Leste pada tahun 1975.

Lima wartawan asal Australia, Selandia Baru, dan Inggris itu adalah Greg Shackleton, Brian Peters, Malcolm Rennie, Gary Cunningham, dan Tony Steward. Kelimanya tewas saat tengah meliput masuknya tentara Indonesia ke Timor Leste, yang kala itu masih bernama Timor Timur.

Pemerintah Indonesia mengatakan, kelimanya tewas karena terjebak di medan peperangan. Namun, pengadilan koroner di negara bagian Australia, New South Wales, mengatakan, berdasarkan investigasi menunjukkan, kelima wartawan tersebut dibunuh oleh tentara Indonesia. 

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
 Ilustrasi sedekah

Inspirasi Membantu Sesama

"Kami berharap kegiatan ini tak hanya menjadi sekadar acara, tetapi juga menjadi momentum untuk menginspirasi orang lain agar turut berpartisipasi dalam membantu sesama."

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024