VIVAnews - PT Krakatau Steel (Persero) dan Pohang Iron and Steel Corporation (POSCO) menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) pembangunan pabrik baja terpadu patungan (joint venture) di Indonesia.
MoA ditandatangani Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang dan CEO POSCO Chung Joon Yang, disaksikan Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Duta Besar Korea Selatan untuk RI, Kepala BKPM Gita Wiryawan, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, dan Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun.
"Sebagai tindak lanjut dari nota kesepakatan yang ditandatangani pada Oktober 2008, KS dan Posco sepakat untuk bersama-sama membangun pabrik baja berkapasitas 6 juta ton per tahun," kata Fazwar saat penandatanganan MoA di Depperin Jakarta, Rabu, 2 Desember 2009.
Pembangunan pabrik senilai US$5 miliar yang berlokasi di Cilegon, Banten itu akan dilakukan dalam dua tahap. Pembangunan tahap pertama dibangun berkapasitas produksi tiga juta ton yang diperkirakan selesai pada 2013. Konsentrasi produk yang dihasilkan antara lain slab, hot rolled coil, dan plate untuk memenuhi kekurangan permintaan pasar domestik.
Menurut Fazwar, raksasa baja asal Korea tersebut tertarik untuk memasuki pasar baja lebih luas dengan melakukan investasi di Asia Tenggara.
Krakatau Steel yang sepenuhnya dimiliki oleh negara setiap tahunnya memproduksi 2,5 juta ton baja dan memasok 60 persen dari produk HRC di dalam negeri. Sementara, produksi POSCO 30,5 juta ton per tahun.
Sebelumnya, pada 6 November 2009, President and Chief Investment Officer Posco Lee Dong Hee dan Vice President Posco Sung Kwan-Baek mendatangi empat menteri, yakni Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri ESDM, dan Menteri Negara BUMN.
antique.putra@vivanews.com
Global Action Needed to Protect Children from Lethal Explosive Weapons
UNICEF Deputy Executive Director Ted Chaiban emphasized the huge impact on children, saying children can feel the pain in all aspects of their lives.
