Ekonom Cemas Boediono-Mulyani Digulingkan

VIVAnews - Ekonom dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya A Prasetyantoko mengakhawatirkan gerakan lawan politik pemerintah yang ingin menggulingkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia (kini Wakil Presiden) Boediono terkait penyelamatan Bank Century.

Menurut dia, posisi menteri keuangan dan gubernur BI bertanggung jawab penuh terhadap stabilitas perekonomian yang saat itu sedang dalam gejolak krisis global.

"Menteri Keuangan saat itu tidak berani spekulasi membiarkan Century kolaps, karena takut terjadi pada bank-bank lain," kata Prasetyantoko ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 2 Desember 2009. "Saya tidak yakin kalau by design mereka ingin mendorong terjadinya perampokan Century."

Penyelamatan Century, menurut Prasetyantoko, hanya keputusan profesional yang dilakukan menteri keuangan saat itu. Meski demikian, penyelamatan sendiri menuai banyak kontroversi. Terlihat rapat yang dilakukan Komite Stabilitas Sistem Keuangan dilakukan hingga menjelang pagi.

Menurut Paresetyantoko, keputusan penyelamatan Bank Century tidak perlu dilakukan. Pasalnya, keterkaitan Century dengan bank lain sangat kecil, sehingga tidak akan menimbulkan dampak sistemik dalam perbankan nasional.

Berkaca pada gagal bayarnya obligasi Dubai World, pemerintah Dubai tetap membiarkan meski sebagian besar pemilik sahamnya pemerintah dan sejumlah pejabat kerajaan. "Padahal Dubai World melibatkan trans nasional emirat-emirat yang lain," tutur Prasetyantoko.

Padahal posisi bank Bank Century termasuk bank kecil. Akibat paling fatal, bila tidak diselamatkan deposan-deposan kelas kakap akan memindahkan dananya dari bank-bank kecil ke bank-bank yang besar. "Bank kecil akan ditinggalkan deposan. Tapi ini bisa dilokalisir," katanya.

"Kalau dari sisi penyelamatan, saya tidak setuju. Namun, dilihat dari politis, saya melihat Sri Mulyani menjadi 'korbannya'. Saya kasihan dia."

Dia mengaku justru khawatir ada lawan-lawan politiknya yang ingin mengambil jabatan menteri keuangan dan wapres. "Ini sudah tumpang tindih kepentingan, dari kepentingan ekonomi sampai kepentingan politis," ujarnya.

hadi.suprapto@vivanews.com

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur
Walikota Medan, Bobby Nasution.(dok Pemko Medan)

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Usai mengantongi surat penugasan dari DPP Partai Golkar, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution akan menjalin komunikasi dengan Partai NasDem da

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024