Inflasi Rendah Bukan Karena Daya Beli Tak Ada

VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan rendahnya laju inflasi sepanjang Januari-November 2009 bukan karena rendahnya kemampuan daya beli masyarakat.

Menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, penilaian sejumlah pengamat harusnya terlebih dahulu melihat pada data peningkatan produk domestik bruto (PDB) serta pengeluaran konsumsi rumah tangga.

"Saat ini PDB dan konsumsi rumah tangga terus mengalami kenaikan," kata Rusman dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Dr Soetomo, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2009.

Selain itu, BPS juga menilai hingga kini kasus-kasus sosial di masyarakat seperti kelaparan massal yang menunjukan ketidakmampuan masyarakat membeli kebutuhan bahan pokok juga tidak pernah terjadi. "Memang masih terlihat rakyat miskin yang tinggal di jalan-jalan," katanya.

Rendahnya laju inflasi, ungkap Rusman, lebih disebabkan faktor eksternal dimana harga komoditas dunia saat ini sedang mengalami penurunan cukup signifikan. "Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengalami inflasi rendah. China dan Malaysia juga mengalami kondisi yang sama," katanya.

Dia menambahkan, inflasi yang tinggi hanya terjadi pada negara-negara yang kondisinya relatif tidak stabil. Sebagai contoh Pakistan yang mengalami inflasi hingga 9 persen, Vietnam di bawah 3 persen, dan Brasil 4 persen.

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03 persen pada November 2009. Sedangkan laju inflasi Januari-November 2009 mencapai 2,45 persen sementara year on year 2,41 persen.

hadi.suprapto@vivanews.com

Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dari App Store
Ilustrasi kantong jenazah.

Mayat Wanita 'Open BO' Ditemukan di Pulau Pari, Polisi Teliti Penyebabnya Lewat Cara Ini

Pusat Laboratorium Forensik Polri masih meneliti organ-organ dalam perempuan berinisial R (35) yang tewas dengan wajah hancur di Dermaga Ujung Pulau Pari Kepulauan Seribu

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024