VIVAnews - Fraksi Demokrat akhirnya menyerahkan berkas tanda tangan dukungan kepada para inisiator hak angket Century. Ketua Fraksi Demokrat, Anas Urbaningrum, menyerahkan berkas dukungan secara simbolik kepada Maruarar Sirait, salah satu inisiator angket.
"Sore ini kami dari Fraksi Demokrat menyerahkan nama dan tanda tangan dukungan untuk ikut mengusulkan hak angket kasus Bank Century. Kami memutuskan untuk bergabung dalam barisan pengusul angket," ujar Anas di Gedung DPR, Jakarta, Senin 30 November 2009.
Ia menambahkan, Demokrat sebenarnya telah menetapkan diri untuk mendukung angket per tanggal 23 November 2009. Pada tanggal 23 November itu, pagi harinya BPK menyerahkan laporan hasil audit investigatif Bank Century kepada DPR.
"Sore harinya, Demokrat memutuskan untuk mendukung angket. Kemudian keesokannya tanggal 24 November, kami rapat dan membubuhkan tanda tangan dukungan," jelas Anas.
Anas mengatakan, Fraksi Demokrat total seratus persen meneken dukungan angket Kamis lalu, tanggal 26 November 2009. Jadi, Demokrat terhalang libur panjang akhir minggu sejak hari Jumat, sehingga tidak dapat segera menyerahkan berkas dukungan tersebut kepada inisiator angket.
"Kami sengaja memilih hari ini, sehari sebelum Rapat Paripurna pengesahan angket besok, untuk menyerahkan angket," ujar Anas. Ia yakin, Paripurna DPR 1 Desember besok tidak akan mengalami hambatan untuk meloloskan dan mengesahkan angket.
Demokrat pun berharap panitia khusus (pansus) angket dapat segera terbentuk sesudah paripurna besok, agar pansus dapat bekerja secara efektif untuk mengungkap tuntas kasus Century. Dengan masuknya dukungan dari Fraksi Demokrat ini, total dukungan bagi angket Century mencapai 502 tanda tangan anggota DPR.
Maruarar Sirait dan para inisiator angket lainnya menyambut baik dukungan resmi Demokrat ini. "Bukan mustahil kami berada dalam satu front untuk memperjuangkan hal yang sama, demi mengungkap kebenaran," ujar Maruarar.
Ia kembali menegaskan, dengan total 502 dukungan terhadap Century, maka inisiator Century tidak lagi menjadi kelompok minoritas, melainkan mayoritas yang patut diperhitungkan.
ismoko.widjaya@vivanews.com
Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab
Davina Karamoy mengungkapkan bahwa dia belum merasa mantap untuk mengenakan hijab, meskipun dia sudah menjadi mualaf sejak masa SMA, tapi belum memilih berhijab.
