Jalan Tol Depok Antasari CMNP Belum Rampung

VIVAnews - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mengaku pembangunan jalan tol Depok-Antasari belum bisa direalisasi.

"Kami menilai kelayakan proyek itu menurun dari nilai proyek sebelumnya," kata Sekertaris Perusahaan CMNP Hudaya Arryanto di Jakarta, 30 November 2009.

CMNP melalui anak perusahaannya PT Citra Waspphutowa memenangkan tender pembangunan jalan tol Depok Antasari tahun 2006. Jalan sepanjang 20 kilometer itu nantinya akan terhubung dengan Jalan Jakarta Outer Ring Road 2.

Ia menuturkan, penurunan itu akibat biaya pembebasan tanah naik 300 persen dibandingkan perkiraan tahun 2006. "Biaya tanah naik dari Rp 770 miliar menjadi Rp 1,8 miliar," ujar Hudaya.

Hudaya mengakui, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sepakat memberikan land caping guna menutup kenaikan itu pada 2008. Namun, ternyata harga tanah disekitar pembangunan jalan tol telah naik. "Sekarang di atas Rp 2 miliar," kata dia.

Kendati demikian, perseroan tetap berkomitmen dengan pembangunan jalan tol tersebut. Pasalnya, CMNP memiliki komitmen pinjaman dari sindikasi bank yang dipimpin Bank Mandiri sebesar Rp 1,8 triliun. Saat ini, posisi kas perusahaan berada pada kisaran Rp 100 miliar.

Selain itu, tingkat kelayakan juga turun dilihat dari biaya konstruksi yang naik sebesar 160 persen, seiring kenaikan harga Bahan Bakar Minyak. "Untuk biaya konstruksi sekarang naik menjadi Rp 1,12 triliun pada 2007 dari perkiraan awal Rp 609 miliar," ujar dia. Saat ini, indeks biaya konstruksi mencapai Rp 2 triliun lebih.

Atas dasar itu, perusahaan saat ini tengah melakukan negosiasi dengan pemerintah yaitu Departemen Pekerjaan Umum dan BPJT. Ada beberapa pilihan yang tengah dijajaki yaitu pengurangan lingkup kerja dan penyusutan detail enginering desain.

Sebaiknya, Direktur Pengembangan Usaha CMNP Fernando Sitohang mengatakan investor masuk setelah masalah tanah selesai. "Investor tidak harus mengurusi masalah tanah, ini dua hal yang berbeda," kata dia.

Sedangkan Direktur Keuangan CMNP Hendro Santoso mengakui, suksesnya negosiasi akan mempengaruhi besaran belanja modal konsolidasi 2010. "Kalau ini berhasil, kita menganggarkan sekitar Rp 600 miliar," tuturnya.

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Dia menambahkan, kontribusi terbesar untuk pembangunan jalan tol Depok Antasari sebesar Rp 550 miliar. "Kewajiban kita untuk membayar sebesar Rp 625 miliar dan sudah disetorkan senilai Rp 70 miliar," kata Hendro.

Mengenai pembiayaan, Hendro melanjutkan, obligasi merupakan pilihan yang mungkin dilakukan. "Nilai oportunity-nya sebesar Rp 350 miliar," ujarnya.

Ia memperkirakan, penerbitan obligasi akan dilakukan pada semester pertama tahun depan (2010). "Tapi, ini tergantung negosiasi dengan pemerintah, kalau kita raise funding tapi tidak terpakai kan percuma," kata dia.

antique.putra@vivanews.com

PSSI Tempuh Jalur Tak Normal Supaya Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final
Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Syaikhu Bicara Peluang PKS Gabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu turut buka suara soal peluang akan gabung atau tidak ke Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024