Industri Makanan Tak Keberatan FTA Asean

VIVAnews - Di tengah maraknya aksi keberatan beberapa sektor industri dalam menghadapi implementasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) Asean-China, sektor makanan minuman malah mengaku tidak mengkhawatirkan imbas impor produk China ke Indonesia.

Padahal sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat berujar sektor industri makanan minuman akan mengajukan keberatan atas pemberlakuan FTA Asean China.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) Thomas Darmawan menjelaskan, hanya beberapa produk saja yang perlu dilindungi dalam kerangka FTA Asean China, di antaranya jagung, kedelai, gula, dan beras.

"Empat produk komoditas tersebut yang perlu dilindungi karena belum bisa bersaing dengan China. Itu special product yang harus diusulkan keberatan," kata Thomas usai Pre-Rapimnas Kadin Indonesia di kantor Depperin Jakarta, Senin, 30 November 2009.

Sebaliknya, makanan dan minuman olahan Indonesia tidak perlu diprotek karena sudah bisa bersaing dengan produk China. Menurutnya, perlu pertimbangan hati-hati untuk mengajukan keberatan di sektor tersebut.

Hal senada diungkapkan Ketua Bidang Regulasi GAPMMI Franky Sibarani. "Dari anggota kami belum ada yang mengajukan keberatan secara resmi. Perlu dipelajari lebih mendalam produk tertentu mana saja yang mengajukan keberatan," ujarnya.

Menurutnya, dengan Permendag 56/2008, sudah sangat membantu sektor ini mengantisipasi serbuan produk impor dari China. Penundaan FTA menurutnya tidak perlu, hanya perlu penguatan hambatan-hambatan teknis (technical barriers), seperti izin edar dan kewajiban label Indonesia.

Sementara itu, Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi GAPMMI Adhi S Lukman menilai sepanjang perdagangan dengan China berjalan adil (fair), produk Indonesia untuk sektor makanan minuman tidak kalah bersaing dengan produk China.

"Bahkan kita berpotensi untuk memperbesar ekspor ke sana karena penduduk di sana lebih besar mencapai 1,3 miliar," ujarnya.

Produk mamin yang berpotensi menembus pasar China diantaranya minyak sawit, hasil pertanian yang khas Indonesia seperti lidah buaya, dan umbi-umbian.

"Selanjutnya membicarakan technical barriers dalam kerangka bilateral Indonesia dengan China," ujarnya.

hadi.suprapto@vivanews.com

Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran
Ilustrasi tembakan.

Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala

Seorang anggota Satuan Lali Lintas Polres Kota Manado, Sulawesi Utara ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian kepala, kemarin. Kejadiannya di Jalan Mampang Prapatan

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024