Mengenal Calon Kabareskrim, Ito Sumardi

VIVAnews - Hari ini, Senin 30 September 2009 di Ruang Rapat Utama Polri (Rupatama), Komisaris Jenderal Susno Duadji akan mengakhiri jabatannya sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri. Dia digantikan Komisaris Jenderal Ito Sumardi Djuni Sanyoto, Koordinator Staf Ahli Kapolri.

Siapa Ito Sumardi? Pria kelahiran Bogor, 17 Juni 1953, adalah lulusan Akpol angkatan 1977. Tak hanya pendidikan di kepolisian, Ito rajin mengikuti perkuliahan hingga berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjajaran, Bandung. Sederet gelar pun dia cantumkan dalam namanya, DR.Drs. Ito Sumardi DS. SH, MBA, MM, MH.

Ito mengawali kariernya di Serang pada tahun 1978, juga pernah bertugas di Timor Timur [sekarang Timor Leste] pada 1979-1980. Sejumlah jabatan strategis juga dia lalui. Dia pernah menjabat sebagai Kapolres Karawang pada 1997-1998, lalu Kapolwiltabes Surabaya pada 2001-2003.

Ito dilantik menjadi Kapolda Riau pada Desember 2005 menggantikan Brigadir Jenderal S Damanhuri. Di Riau dia menjabat hingga akhir 2006.

Lepas dari Riau, Ito menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sumatera Selatan pada 2006-2008.

Setelah itu Ito menduduki jabatan non strategis yakni Kepala Koordinator Staf Ahli Kapolri.

Sebelum didaulat menjadi Kabareskrim, nama Ito pernah disebut-sebut ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sibuk menyusun kabinet 2009-2014.

Namanya masuk dalam bursa calon Kapolri, bersama dua jenderal bintang dua lainnya, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna yang menjabat Kepala Divisi Humas Polri dan Inspektur Jenderal Timur Pradopo.

Meski terus menanjak, penelusuran VIVAnews, karier Ito Sumardi di kepolisian tidak mulus. Dia pernah terkait kasus judi di Riau ketika Polri menyebut ada jenderal terkait judi togel di Riau, meski itu tak terbukti.

Saat itu, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Yusuf Manggabarani mengungkap enam perwira tinggi polisi terindikasi terlibat perjudian. "Ada tiga mantan Kepala Polda, tiga mantan Wakil Kepala Polda," kata Yusuf kepada di Jakarta, Senin 1 Desember 2008. Namun keenam orang ini,  belum tentu terlibat membeking perjudian togel, hanya bertanggungjawab secara manajerial.

Tudingan melindungi cukong kayu pun sempat mengarah pada Ito. Namun, dalam keterangan pers pada Rabu 25 November 2009, Ito membantah keduanya.

"Kan dibuktikan dengan fakta, berita itu tidak benar dan sudah disampaikan Kapolri," kata Ito ditemui di kantornya di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu 25 November 2009.

"Buktinya, kalau saya di Riau terlibat melindungi cukong kayu,  waktu saya disana justru dilakukan pemberantasan ilegal logging . Dimana kita menangkap cukong kayu namanya Aipeng," kata dia.

Ito menantang balik pihak-pihak yang menuduhnya melindungi cukong kayu. "Sekarang buktikan saja cukong kayunya siapa. Kalau perusahaan besar [memang] harus dilindungi. Seperti Indah Kiat, RAPP. Kan itu perusahaan nasional bukan cukong kayu," kata dia.

Ito menduga masalah tersebut muncul karena ada pihak-pihak yang tidak suka kepadanya.

Selain tudingan melincungi cukong kayu, Ito juga mengklarifikasi tuduhan membekingi bos judi.

"Masalah judi sudah selesai. Jaman saya tidak ada judi disana [Riau] dan itu sudah disampaikan oleh kapolri. Dan saya dari sana mendapat promosi untuk bintang dua menjadi kapolda Sumatera Selatan," kata dia.

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
Nassar

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

Rekan-rekan artis Nassar ikut merasa berduka, salah satunya adalah Inul Daratista.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024