Skandal Bank Century

Pramono: Aliran Dana Tidak Sampai 7 Lapis

VIVAnews - Hasil audit investigasi lengkap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas PT Bank Century Tbk mencakup aliran dana bank ini. Namun, aliran dana yang disebutkan dalam audit tersebut tidak lengkap.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengungkapkan laporan audit BPK ini harus menjadi milik publik setelah diserahkan ke DPR pada Senin ini, 23 November 2009. Nantinya, hasil audit ini akan dibahas di Komisi Keuangan DPR.

"Sayangnya pemeriksaan tidak sampai tujuh lapis seperti yang diminta," kata Pramono setelah menerima laporan audit BPK. 

Pernyataan Pramono ini berbeda dengan pernyataan inisiator angket Century, Maruarar Sirait. Ia mengatakan audit yang diserahkan BPK kepada pimpinan DPR saat ini sama sekali tidak mencakup audit aliran dana Century.

"Laporan BPK tidak mencakup audit aliran dana, hanya meliputi audit sebelum dan sesudah merger Century," ujar Maruarar di sela-sela mengiringi penyerahan hasil audit BPK. Padahal, lanjutnya, audit aliran dana Century itulah yang ditunggu-tunggu oleh publik selama ini.

"Lalu ke mana aliran dana itu? Saya sangat prihatin. Katanya mau berantas korupsi, bersih, transparan. Ini mengada-ada," ujar Maruarar dengan gusar.

Ia mengatakan, dirinya sangat menghargai pernyataan Presiden SBY yang semalam minta agar aliran dana Century dibuka. Namun ia menyesalkan kenapa SBY terlambat mengeluarkan pernyataan. "Kenapa baru sehari menjelang penyerahan audit BPK? Mana bisa BPK mengaudit dalam sehari?" kata Maruarar lagi.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Maruarar menjelaskan BPK mengaku Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) tidak menyerahkan aliran dana Century yang diminta oleh BPK, dengan alasan aliran dana bersifat rahasia dan tidak dapat dibuka berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku.

"Oleh karena itu dari dulu seharusnya Presiden mengeluarkan perppu yang memberikan kewenangan kepada BPK untuk memperoleh informasi dari PPATK. Tapi Presiden tidak melakukan itu," tandas Maruarar kecewa.

Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024