Skandal Bank Century

"PPATK Tak Mau Buka Aliran Dana Century"

VIVAnews - Anggota Komisi XI sekaligus inisiator angket Century, Maruarar Sirait, menyatakan kekecewaannya kepada BPK. Ia mengatakan, audit yang sedang diserahkan BPK kepada pimpinan DPR saat ini sama sekali tidak mencakup audit aliran dana Century yang merupakan sentral persoalan kasus Century.

"Laporan BPK tidak mencakup audit aliran dana, hanya meliputi audit sebelum dan sesudah merger Century," ujar Maruarar di sela-sela mengiringi penyerahan hasil audit BPK, Senin 23 November 2009. Padahal, lanjutnya, audit aliran dana Century itulah yang ditunggu-tunggu oleh publik selama ini.

"Lalu ke mana aliran dana itu? Saya sangat prihatin. Katanya mau berantas korupsi, bersih, transparan. Ini mengada-ada," ujar Maruarar dengan gusar. Ia mengatakan, dirinya sangat menghargai pernyataan Presiden SBY yang semalam minta agar aliran dana Century dibuka. Namun ia menyesalkan kenapa SBY terlambat mengeluarkan pernyataan.

"Kenapa baru sehari menjelang penyerahan audit BPK? Mana bisa BPK mengaudit dalam sehari?" kata Maruarar lagi. Fungsionaris PDIP itu menambahkan, semua pihak harus proporsional dalam melihat persoalan Century. Ia menegaskan, hal yang belum pasti memang tidak dapat dijustifikasi. Namun ia juga meminta agar ketidakpastian itu tidak lantas dibenarkan begitu saja.

Maruarar menjelaskan, BPK mengaku bahwa Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) tidak menyerahkan aliran dana Century yang diminta oleh BPK, dengan alasan aliran dana bersifat rahasia dan tidak dapat dibuka berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku. "Oleh karena itu dari dulu seharusnya Presiden mengeluarkan Perpu yang memberikan kewenangan kepada BPK untuk memperoleh informasi dari PPATK. Tapi Presiden tidak melakukan itu," ujar Maruarar kecewa.

Legenda Sepakbola Brasil Romario Umumkan Comeback di Usia 58 Tahun
 Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Yuddy Chrisnandi

Yuddy: Sikap Prabowo Tunjukkan Kepekaan atas Kondisi Geopolitik

Menpan RB periode 2014-2016 itu pun menilai, bahwa ada arahan dari Prabowo Subianto yang meminta agar para pendukungnya membatalkan aksi turun ke jalan di depan gedung MK

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024