Fasilitas Modern Melempar Jumrah

VIVAnews -- Kawasan Mina yang kini sudah megah dengan berdirinya gedung melempar jumrah, masih akan dikembangkan lagi. Kelak jemaah haji tak perlu tidur berdesak-desakan di tenda. Di sana akan dibangun ratusan tower yang menampung satu juta jemaah. Tahap petama sudah terealisasi dengan berdirinya enam tower yang mampu menampung 12.000 jemaah.

Enam tower tersebut dibangun di atas lahan 2,5 hektare. Lokasinya dekat Jamarat. Jemaah haji bisa melihatnya di sebelah kanan ketika hendak melempar jumrah. Masing-masing tower terdiri atas 12 lantai. Penginapan itu didisain setingkat hotel berbintang.

Seperti halnya Masjidilharam, kawasan Mina nanti juga akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu. Tempat bermalam dan melempar jumrah setelah wukuf di Arafah itu akan dilengkapi tempat perbelanjaan, restoran, pelayanan kesehatan, dan lainnya. Nantinya kamar mandi dan WC-nya juga tidak seperti sekarang yang kecil-kecil, sederhana dan berserakan di mana-mana. Semuanya akan dibikin modern.

Fasilitas kesehatan yang dikembangkan antara lain rumah sakit Mina Wadi. Rekonstruksinya sudah dilakukan tahun ini. Rumah sakit itu berkapasitas l94 tempat tidur. Disediakan pula 25 ruang untuk pasien sengatan panas matahari, 25 ruang perawatan intensif, 24 ruang observasi, serta dua ruang operasi.

Sekarang di kompleks tersebut juga sudah ada rumah sakit Mina Al-Jisr. Rumah sakit ini memiliki 140 tempat tidur, 28 ruang perawatan intensif, 4 ruang operasi dan sejumlah klinik rawat jalan. Yang lebih kecil juga ada yaitu Mina New Road Hospital yang memiliki 50 tempat tidur.

Projek Mina terpadu tersebut meliputi lahan sekitar 650 hektare. Awalnya berupa lembah di sela-sela bukit batu. Amparan padang pasir itu telah dimanfaatkan untuk mendirikan tenda bagi jemaah haji yang tahun ini mencapai 2,5 juta.

Mina yang berjarak 20 kilometer dari Mekah oleh bangsa Arab disebut Muna atau Pengharapan. Ritual di sana meriwayatkan saat Nabi Adam dibisiki mengenai harapan bertemu dengan Siti Hawa yang berpisah selama 200 tahun. Keduanya diusir dari Taman Firdaus karena melanggar larangan Allah memakan buah Khuldi.

Mina yang sempit itu sudah beberapa kali diperluas. Terakhir dengan mengolor lokasi ke wilayah Muzdalifah. Namun masih belum cukup juga. Kini bukit di kanan-kiri Mina dipotong seperti halnya bukit-bukit di sekitar Masjidilharam. Di bekas bukit itulah nanti tower akomodasi, pusat perbelanjaan, dan sarana sosial dibangun. Semua itu untuk mendukung projek Jamarat yang memakan lahan 20 hektare.

Jamarat lima lantai yang dioperasikan kali pertama saat melempar jumrah nanti masih akan dikembangkan lagi. Pemerintah Arab Saudi berobsesi meninggikannya lagi hingga menjadi 12 lantai. Konstruksi dasar sudah disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Sehingga kelak akan menampung lima juta jemaah.

Tahun ini sebagian Jamarat sudah dilengkapi eskalator. Sehingga jemaah merasa sangat nyaman. Apalagi suhu udara dikondisikan maksimum 29 derajat celsiun di semua lantai. Kini untuk naik ke lantai tiga ke atas harus naik tangga.

Projek Mina dilengkapi pula delapan rumah jagal yang dibangun oleh Bank Pembangunan Islam. Kelak akan menampung l,5 juta hewan kurban. Lokasinya di lembah Muaishim, timur Mina. Sebelumnya, hewan kurban disembelih di dekat Jamarat sehingga mengganggu kesehatan dan lingkungan.

Untuk mencapai Mina, kini telah dibangun 25 terowongan yang menghubungkan Mekah, termasuk 41 jembatan, jembatan layang (flyover) dan jalan sepanjang 70 km. Akses akan semakin nyaman kelak kalau projek monorel sudah selesai. Tiang- jalan monorel itu sudah kelihatan berdiri di Mina. Tahun depan sudah dioperasikan. (sumber: depag.go.id)

Pemerintah Tangerang Tegaskan ASN Bidang Layanan Publik Wajib Masuk Meski Ada Kebijakan WFH
Para Tersangka Kasus Pungli Rutan KPK, Termasuk Karutan Achmad Fauzie

Jadi Tersangka, Eks Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi Ajukan Praperadilan

Praktik dugaan pungutan liar atau pungli, di dalam rumah tahanan atau rutan KPK, menyeret eks Kepala Rutan Achmad Fauzi hingga jadi tersangka. Ia mengajukan praperadilan.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024