VIVAnews - Pesawat-pesawat jet tempur Israel menyerang menggempur wilayah Palestina di Jalur Gaza. Israel beralasan bahwa tempat yang mereka gempur adalah lokasi yang diduga sebagai sarang teroris.
Militer Israel menyatakan serangan pada Sabtu malam pekan lalu ini merupakan balasan atas serangan milisi Palestina. Laman stasiun televisi CNN mengungkapkan bahwa pesawat tempur Israel menembaki dua perusahaan pembuat senjata di sebelah utara dan pusat Gaza dan terowongan di perbatasan Rafah.
Menteri Pertahanan Israel, Minggu malam 22 November 2009, menyatakan Pejuang Hamas di Gaza terus melakukan hubungan dengan Mesir melalui terowongan-terowongan bawah tanah di Rafah. Israel menambahkan, serangan itu sebagai balasan atas serbuan peluru kendali Al Qassam pada kota Israel bagian selatan di Sderot pada Sabtu pagi.
Menurut seorang saksi mata dari petugas keamanan Hamas di Gaza, serangan Israel terjadi pada Sabtu malam. Tiga orang terluka akibat serangan tersebut.
Pihak militer Israel menyatakan sekitar 15 roket dan peluru kendali ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel bulan lalu.
Sekitar 270 diantaranya ditembakkan sejak berakhirnya Operasi Cast Lead, yaitu invasi Israel di Gaza selama tiga pekan pada awal tahun ini. Lebih dari 3.300 roket dan peluru ditembakkan dalam operasi itu.
Israel menyebutkan Operasi Cast Lead digunakan untuk menghentikan tembangan roket dan peluru pejuang Hamas di Gaza ke kota Israel.
Terdapat perbedaan jumlah korban selama serangan tiga minggu Israel ke Jalur Gaza. Lembaga Hak Azasi Manusia Palestina di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas menacapai 1.419 orang dan 1.617 orang merupakan non-militer.
Sedangkan Militer Israel menyatakan jumlah korban tewas akibat serangan awal tahun ini memcapai 1.166 orang, 60 persen diantaranya merupakan pelaku teror.