SURABAYA POST - Di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kinclong, emiten berbasis syariah tidak bisa lari secepat harapan. Belum adanya indeks khusus yang memantau pergerakannya, serta aturan yang lebih rumit membuat geraknya tertahan.
"Kami memang sedang konsentrasi untuk mengembangkan emiten berbasis syariah tahun depan. Memang ada rencana membuat indeks khusus yang memantaunya di luar Jakarta Islamic Indeks (JII) yang sudah ada," kata Kepala Unit Sentra Informasi dan Edukasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya, Nur Harjantie, Senin 23 November 2009.
Ditambahkan, jumlah emiten syariah sendiri sebenarnya cukup mendominasi. Dari 407 emiten yang ada di BEI, 185 di antaranya emiten syariah. Sementara yang masuk dalam JII baru 35 emiten karena masih ada lagi persyaratan yang harus dipenuhi. "Kami harap investasi di pasar modal syariah yang mulai dilirik di 2009, dan bisa booming tahun depan," ujarnya.
Menurutnya, untuk menjadi emiten syariah perlu ada rekomendasi Dewan Syariah Nasional (DSN). Setelah itu juga ada beberapa peraturan yang harus dipenuhi dari Bapepam-LK, di antaranya rasio-rasio kesehatan dari perusahaan yang bersangkutan. Bahkan bila ingin masuk JII, jika BAPEMAN-LK tak memberikan izin, emiten yang sudah ter-listing DSN juga akan gugur.
Secara terpisah, pengamat pasar modal Leo Herlambang mengatakan potensi pasar modal syariah sangat besar. "Ini tampak dari makin maraknya produk investasi bank, sekuritas hingga asuransi yang berbasis syariah. Pastinya mereka butuh emiten syariah untuk menempatkan dananya," jelasnya.
Ditambahkannya, terbitkannya fatwa-fatwa terkait pasar modal telah memberi dorongan mengembangkan alternatif sumber pembiayaan yang sekaligus menambah alternatif instrumen investasi halal. "Perkembangan pasar modal syariah saat ini ditandai dengan maraknya perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII), penawaran umum Obligasi Syariah dan juga reksa dana syariah," ujarnya.
Berdasarkan catatan, sampai Agustus 2009 total mobilisasi dana pada instrumen pasar modal syariah mencapai Rp 24,4 triliun. Dana ini tersebar pada instrumen reksa dana, obligasi korporasi syariah (sukuk), dan surat berharga syariah negara (SBSN). Jika ditambah dengan kapitalisasi JII, maka total dana syariah mencapai Rp 878,9 triliun.
Laporan: Widyawati | Surabaya Post
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Drama Pinalti Timnas Indonesia VS Korsel di Piala Asia U-23, Untung Wasit Anulir Tendangan Hubner
Medan
20 menit lalu
Penentuan laga lewat adu inalti, usai kedudukan imbang 2-2 selama 120 menit. Adu penalti berlangsung penuh drama. Justin Hubner nyaris membuat suporter Indonesia menangis
Momen Kebersamaan Megawati Hangestri dan Giovanna Milana Curi Perhatian Netizen
Wisata
21 menit lalu
Momen kebersamaan antara Megawati Hangestri dan Giovanna Milana menjadi sorotan publik setelah keduanya tidak lagi membela Red Sparks dan memilih berkarier di Proliga Ind
Mall di Jalan Jembatan Merah, Kota Surabaya. Atau yang dikenal dengan Jembatan Merah Plaza (JMP), dikabarkan akan berhenti beroperasi alias tutup pada akhir Bulan April.
Ayo Klik Link DANA Kaget Rp600 Ribu Hari Ini Jumat 26 April 2024, Langsung Cair
Bandung
23 menit lalu
Dengan hanya mengklik di bawah anda akan mendapatkan saldo DANA gratis hari ini Jumat 26 April 2024. Saldo tersebut sebesar Rp600 ribu dan bisa diambil dengan hanya menyi
Selengkapnya
Isu Terkini